Ticker

50/recent/ticker-posts

7 Persiapan yang Harus Dilakukan Sebelum Wawancara Kerja


Mungkin sebagian dari kita sudah mengetahui saat melamar pekerjaan, tahapan yang harus dilalui itu sangatlah panjang. Misal, kalau kamu sudah lolos dalam seleksi administrasi. Tahapan selanjutnya yang harus kamu lalui adalah interview.
Interview alias wawancara kerja adalah salah satu tahapan yang krusial dalam proses perekrutan. Kenapa bisa begitu? Soalnya, wawancara kerja bertujuan untuk mengetahui kepribadian semua kandidat dan membantu perusahaan memilih kandidat yang sesuai dengan harapan perusahaan.
Well, kalau kamu sudah masuk ke dalam tahapan ini, kamu boleh berbangga sedikit. Mengingat banyak orang yang telah melamar pada posisi yang tersedia di perusahaan tersebut, itu artinya kamu sudah mengalahkan kandidat-kandiat lainnya bukan? Bahkan, kamu mungkin mempunyai peluang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.
Sayangnya, buat orang yang pertama kali terjun ke dalam dunia kerja (seperti lulusan SMA/SMK atau lulusan baru pergurua tinggi a.k.a fresh graduate), wawancara kerja sering jadi momok yang paling menakutkan dan bikin deg-deg-an sampai hari wawancara kerja berlangsung. Selain itu, mereka juga akan bingung bagaimana menghadapi wawancara kerja biar berjalan mulus tanpa hambatan.
Anyway, untuk mengatasinya, berikut adalah hal-hal apa saja yang harus disiapkan sebelum menghadapi wawancara kerja. Penasaran? Yuk, cari tahu informasinya di sini.
1. Pahami kembali tugas-tugas dari posisi yang diincar
Saat melamar pekerjaan, biasanya seorang pelamar kerja—terutama fresh graduate itu hanya asal-asalan dalam melamar pekerjaan. Banyak dari mereka yang nggak betul-betul tahu tentang pekerjaan apa yang akan mereka lakukan. Bagi mereka yang paling penting adalah bisa mendapatkan pekerjaan.
Padahal, itu jelas suatu tindakan yang kurang tepat. Mengingat perusahaan akan menanyakan tentang hal-hal seperti posisi apa yang kamu lamar, apakah kamu tahu job description-nya. Lalu, apakah kamu memiliki pengalaman yang berkaitan dengan posisi tersebut, dan sebagainya.
Oleh karena itu, apabila kamu mendapat panggilan untuk wawancara kerja, sebisa mungkin pahamilah posisi yang hendak kamu ambil di perusahaan tersebut, lalu relevansinya dengan jurusan kuliah dan keahlian yang kamu miliki.
Bila memang berbeda dengan jurusan kuliah yang kamu tekuni, pastikan kamu tahu alasanmu memilih posisi tersebut. Sebab, suatu perusahaan hanya akan menerima pelamar yang benar-benar sesuai dengan kualifikasi dari perusahaan itu sendiri.
2. Riset mengenai perusahaan tujuan dengan lebih mendalam
Selain memahami tugas dari posisi yang kamu incar, mengetahui perusahaan yang kamu lamar sebelum datang ke wawancara kerja juga sangat penting untuk dilakukan.
Nggak cuma informasi umumnya saja, tapi usahakan untuk mempelajari informasi yang lebih detail—seperti, searah perusahaan, profil perusahaan, visi dan misi, kegiatan apa yang sudah dan akan dilakukan hingga produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Kamu bisa mencari informasi tentang perusahaan di mesin pencari, situs resmi perusahaan, sosial media perusahaan, berita – berita atau sumber lainnya. Bila memungkinkan, bertanyalah juga pada orang-orang yang pernah kerja di sana. Intinya, carilah sumber informasi sebanyak mungkin. Mengapa?
Soalnya, percaya atau nggak, riset yang kamu lakukan itu akan membantu untuk menjawab mengapa kamu tertarik bekerja di perusahaan tersebut. Selain itu, informasi yang kamu dapatkan bisa menjadi acuanmu dalam memberikan pertanyaan ketika sesi terakhir wawancara karena pada umumnya si pewawancara akan meminta kamu bertanya kepada mereka.
3. Cari tahu siapa yang akan mewawancarai
Nah, setelah kamu paham dengan job description dan melakukan riset perusaahaan yang kamu tuju. Langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah cari tahu siapa yang akan mewawancaraimu sekaligus posisinya—entah itu sebagai HRD atau user.
Soalnya, pada seleksi wawancara kerja, biasanya kamu akan bertemu langsung dengan pihak perusahaan. Dan hal ini tentunya akan membuat kamu semakin grogi, bukan? Maka dari itu, dengan mengetahui tentang job description, perusahaan hingga siapa yang mewawancaraimu, akan membuat grogi dan rasa takutmu berkurang secara psikologis.
Kalau kamu belum tahu siapa orang yang akan mewawancarai kamu, jangan ragu-ragu untuk bertanya saat kamu mendapatkan informasi panggilan wawancara kerja tersebut.
4. Kuasai pengetahuan tentang diri sendiri
Saat kamu melakukan wawancara kerja, mengenali diri sendiri itu sangat penting. Sebab, kebanyakan dari HRD/tim perusahaan pengen lihat potensi kamu dan seberapa cocok kamu untuk bekerja disini. Mereka akan menanyakan hal-hal seperti berikut ini:
Pertama, mereka akan meminta untuk memperkenalkan diri kamu secara singkat. Disini lebih baik kamu menjelaskan nama dan tempat kamu sekolah atau kuliah, menceritakan pengalaman organisasi atau magang yang pernah kamu ikuti, serta prestasi (seperti lomba, olimpiade, dan lain-lain) apa yang pernah kamu dapatkan.
Lalu mereka akan bertanya, apa saja kelebihan dan kekurangan kamuWell, untuk menjawab mengenai kemampuan/kelebihan yang kamu punya, jawab saja 2 poin teratas kelebihan yang bisa kamu andalkan untuk posisi yang kamu lamar. Misal, kalau kamu melamar sebagai Desainer Grafis, kamu bisa menyebutkan bahwa kamu memiliki kemampuan dalam mendesain dan peka dengan warna.
Sedangkan, kalau ditanya mengenai kekuranganmu, lebih baik jangan menjawab secara langsung kamu nggak bisa A, B, C, D. Tapi, susunlah kalimat untuk menutupi kekurangan kamu dan bagaimana kamu meng-handle kekurangan kamu. Seperti contoh “saya tidak bisa multitasking. Saya sendiri senang menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna, sehingga saya tidak melewatkan apa yang kurang, terkadang multitasking sulit untuk saya. Namun, apabila saya harus melakukan multitasking, saya harus menuliskan poin-poin apa saja yang harus tulis didalam kerjaan awal sebelum memulai kerjaan baru, agar saya tidak lupa nantinya.” Alangkah lebih baiknya kamu bisa melakukan seperti itu.
Lanjut lagi, mereka mungkin akan bertanya kenapa kamu ingin bekerja di perusahaan ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, bisa dikarenakan minat kamu dalam bidang yang kamu tekuni atau juga karena perusahaan tersebut berkembang di dalam bidang yang kamu sukai dan lain sebagainya.
Last but not least, mungkin mereka akan menanyakan kenapa kamu orang yang paling pas di posisi ini? Di sini, kamu bisa menekankan kontribusi apa saja yang akan kamu lakukan di dalam perusahaan kalau kamu diterima di perusahaan itu, syukur kalau kamu sudah punya pengalaman di posisi itu pada saat berorganisasi/magang. Pasti akan menjadi nilai tambah tersendiri buat kamu.
5. Simulasi wawancara
Persiapan terpenting selanjutnya yang harus kamu lakukan sebelum wawancara kerja adalah simulasi atau latihan wawancara. Kamu bisa melakukan latihan wawancara sendiri dengan menggunakan cermin. Tapi, alangkah lebih baiknya lagi kalau kamu meminta bantuan seorang teman, ayah, ibu, kakak, adik atau kerabat lainnya sebagai pewawancara untuk menilai performa kamu secara langsung.
Untuk memulai latihan, kamu bisa memperkenalkan diri terlebih dahulu secara singkat (seperti yang sudah disebutkan di poin sebelumnya). Lalu, pikirkan kira-kira pertanyaan apa saja yang akan diajukan oleh perusahaan saat wawancara kerja sedanng berlangsung dan cobalah untuk mencari jawaban tersebut dengaan tepat alias nggak bertele-tele. Ingat! Jangan sampai kamu mengucapkan 14 hal ini saat wawancara kerja, kalau kamu nggak mau langsung dicoret dari daftar calon karyawan perusahaan, ya.
Perhatikan juga intonasi dan kecepatanmu saat berbicara. Jangan sampai karena kamu terlalu grogi, kamu berbicara terus menerus tanpa ada hentinya. Sesekali berikan jeda dan penekanan kata. Atau sebaliknya, karena kamu bingung dan takut, kamu malah mengeluarkan kata “hmm” terus menerus, bahkan yang lebih parahnya lagi kalau kamu diam seribu bahasa.
Selain itu, yang nggak boleh luput kamu pelajari saat latihan wawancara adalah gesture tubuh. Kenapa? Soalnya, salah satu penyebab kegagalan saat wawancara kerja adalah bahasa tubuh yang kurang tepat, gaes.
Oyaa, satu lagi. Saat namamu dipanggil untuk memasuki ruang wawancara, ketuklah pintu ruang wawancara terlebih dahulu dan buka perlahan sambil memberi salam dengan senyum yang hangat.
Setelah kamu dipersilakan duduk, jabatlah tangan pewawancara untuk mencairkan suasana yang tegang saat proses wawancara. Dengan begitu, si pewawancara nantinya akan mengetahui karakter kamu melalui cara kamu berjabat tangan. Jadi, belajarlah untuk menjabat tangan mereka dengan penuh keyakinan.
6. Siapkan pakaian
Poin ini kelihatannya memang sepele. Tapi, disadari atau nggak, gaya berpakaian kamu saat wawancara kerja mempengaruhi pertimbangan si pewawancara dalam merekrut kamu.
Coba kamu pikirin lagi, deh. Kalau kamu datang ke wawancara kerja dengan gaya asal-asalan, maka apa yang terjadi? Yap, benar! Si pewawancara akan menilai kamu nggak mempunyai attitude yang baik. Dan sebaliknya, kalau kamu datang ke wawancara dengan pakaian rapi dan formal, si pewawancara akan menilai kamu mempunyai sikap yang baik dan profesional.
7. Jaga kesehataan
Poin yang terakhir ini juga sering terlupakan. Padahal menjaga kesehatan, setelah kamu mengirim berkas dan lolos dari seleksi administrasi itu sangat penting. Soalnya, kamu pasti nggak akan pernah tahu, ‘kan, kapan panggilan wawancara kerja akan datang?
Biar kamu nggak kehilangan kesempatan untuk wawancara kerja hanya karena kamu sakit pada hari H. Maka dari itu, kamu harus berusaha menjaga kesehatan. Misalnya saja dengan mengatur pola makan teratur, makan makanan buah dan sayuran, perbanyak minum vitamin, berolahraga, dan tidur yang cukup. Kalau kamu melakukan itu, kondisi fisikmu menjadi lebih sehat dan bugar serta akan mendukungmu dalam menjalani setiap proses seleksi kerja sampai tes kesehatan.
***
Itulah beberapa tips sebagai persiapan untuk menghadapi wawancara kerja, gaes. Selain semua tips-tips di atas, hal yang paling penting untuk kamu lakukan adalah tetap tenang dan jangan panik saat kamu melakukan wawancara kerja agar semuanya berjalan mulus. Semoga berhasil!

Post a Comment

0 Comments