Namun, kandidat yang tidak melakukan persiapan wawancara kerja dengan matang bisa saja melewatkan peluang ini. Mereka hanya diam saat diberi kesempatan untuk bertanya. Ternyata, melewatkan kesempatan bertanya saat wawancara kerja bisa membuat Anda rugi besar.
Skenario terburuknya, Anda bisa kehilangan peluang mendapatkan pekerjaan itu karena meninggalkan kesan negatif di mata perekrut atau manajer HRD. Inilah beberapa kesan yang akan didapat pewawancara kerja jika kandidat tidak bertanya saat sesi interview.
Kandidat Dianggap Tidak Tertarik dengan Perusahaan
Pewawancara kerja bisa menilai seberapa antusias kandidat pekerja saat sesi wawancara. Pelamar yang sangat bersemangat punya segudang pertanyaan yang ingin diajukan sehingga ia mendapat gambaran jika bergabung dengan perusahaan kelak. Apalagi jika pertanyaan yang diajukan sudah berkenaan dengan kesempatan pengembangan karier. Maka perekrut akan menganggap Anda berniat bertahan lama di perusahaan.Sebaliknya, jika Anda tidak mengajukan pertanyaan sama sekali, pewawancara mungkin menganggap Anda tidak tertarik bekerja di perusahaan. Apakah Anda hanya menganggap sesi wawancara kali ini sebagai latihan sebelum mengikuti interview di tempat lain? Apakah Anda mengikuti interview akibat putus asa karena belum ada panggilan dari tempat kerja impian? Selain itu, ada berbagai pertanyaan lain yang muncul di benak pewawancara tentang sikap Anda.
Kandidat Dinilai Kurang Persiapan
Setiap orang yang akan menghadiri wawancara kerja semestinya mempersiapkan diri sebelum menghadapi sesi tanya-jawab yang menegangkan tersebut. Tahapan persiapan termasuk pakaian, latihan cara menjawab, hingga daftar pertanyaan tentang pekerjaan yang ingin diketahui. Bahkan, orang yang sangat siap akan menuliskan daftar pertanyaan tersebut sehingga tidak akan lupa.Jadi, kalau melewatkan kesempatan bertanya saat wawancara kerja, perekrut akan menganggap Anda sebagai kandidat yang kurang persiapan. Jangan-jangan, Anda tidak tahu kalau pewawancara akan memberikan kesempatan bertanya saat interview? Tak usah beralasan kalau Anda adalah orang baru di dunia kerja sehingga tidak punya gambaran sama sekali tentang wawancara. Anda bisa mendapat informasi tersebut dari berbagai artikel di internet atau informasi dari teman dan kerabat yang sudah pernah mengikuti tahapan wawancara kerja terlebih dahulu.
Kandidat Tidak Melakukan Riset Perusahaan
Salah satu pekerjaan rumah yang wajib dilakukan sebelum menghadiri sesi wawancara kerja adalah riset perusahaan. Anda bisa masuk ke dalam situs resmi perusahaan, kemudian mencari tahu tentang sejarah perusahaan, visi dan misi, produk dan layanan, hingga karyawan. Materi yang Anda kumpulkan bisa menjadi bahan pertanyaan pada sesi wawancara.Lagi-lagi, jika tidak mengajukan pertanyaan saat wawancara kerja, Anda akan dianggap tidak melakukan riset tentang perusahaan. Sementara bila mengajukan pertanyaan mudah yang jawabannya bisa dicari sendiri di situs perusahaan, maka perekrut mungkin juga menganggap Anda sebagai kandidat yang kurang siap dan tidak minat. Pewawancara menduga Anda baru melakukan pekerjaan rumah itu di ruang tunggu kantor sebelum dipanggil menuju ruang wawancara.
Kandidat Tidak Cerdas
Curriculum Vitae dan resume bisa saja berkata bahwa Anda adalah salah satu kandidat yang bagus sehingga layak untuk mengikuti tes wawancara kerja. Namun, sikap Anda di ruangan interview dapat membuat penilaian itu berubah. Jika tidak mengajukan pertanyaan di akhir sesi wawancara, maka perekrut bisa saja menilai Anda sebagai kandidat yang tidak cerdas.Sementara itu, kandidat lain yang lebih siap akan mempelajari perusahaan, mengikuti kabar terbaru tentang industri yang digeluti sehingga bisa merumuskan pertanyaan berdasarkan wawasan luas. Pewawancara akan menganggapnya sebagai calon tenaga kerja yangcerdas dan mampu berpikir kritis. Pada akhirnya, Anda adalah orang yang telah kalah bersaing.
Kandidat Tidak Berencana Follow Up
Saat diberi kesempatan bertanya, seharusnya, Anda bisa mencari tahu tentang kelanjutan proses wawancara kerja. Misalnya, Anda bisa bertanya tentang waktu pengumuman hasil tes, atau orang yang bisa dihubungi setelah tahapan wawancara. Pertanyaan semacam ini akan menunjukkan antusiasme Anda terhadap pekerjaan yang ditawarkan.Tetapi, bila memilih diam, maka pewawancara bisa saja menganggap Anda tidak berniat melanjutkan proses perekrutan ini. Jadi, untuk apa diteruskan?
Jadi, jangan sia-siakan kesempatan bertanya waat wawancara kerja. Jangan pikir hal yang terlalu rumit, bayangkan saja wawancara kerja ini sebagai sebuah sesi obrolan yang menarik. Dengan begitu, Anda bisa menunjukkan keunggulan dibanding kandidat lain. –
0 Comments