“Idealnya, CV itu 1 halaman, atau maksimal 2 halaman,” ungkap Devina, People & Culture Team Go-jek. Nah, inilah 5 langkah menyusun dan mengedit CV menurut para rekruter, biar nggak kepanjangan, namun “mengena”.
1. Masukkan data diri yang penting, yakni nama lengkap, tanggal lahir, riwayat pendidikan (prodi, asal kampus, asal sekolah, tahun kelulusan), dan IPK. Jangan lupakan juga kontak, yakni telepon, email, serta alamat lengkap. Berikan foto, tapi jangan terlalu besar supaya nggak memakan tempat. Informasi seperti akun media sosial, motto, apalagi zodiak nggak perlu dimasukkan, ya.
2. Buat daftar pengalaman, prestasi, dan kemampuanmu, Kemudian, sortir berdasarkan 3 hal berikut:
a. Hal yang ingin kamu highlight dan perlihatkan pada perusahaan, yaitu yang merupakan kelebihan dan pencapaianmu.
b. Hal yang relevan dengan pekerjaan yang ingin dilamar.
“Masukkan pengalaman dan hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang kalian lamar. Hobi boleh dimasukkan, asalkan masih berkaitan dengan posisi yang dilamar. Misalnya, melamar sebagai videografer dan mencantumkan hobi fotografi. Tapi, kalau hobinya memasak kan nggak ‘relate’, maka sebaiknya nggak dimasukkan,“ ungkap Hani, Senior Recruitment & Employee Branding Tokopedia.
c. Hal yang update.
“Pilih ya Masih banyak banget (pelamar) yang memasukkan pengalaman dari SD. Itu nggak perlu. Cukup (pengalaman) dari bangku kuliah,” Haikal, People & Culture Team Gojek, menjelaskan.
Kenapa sih, harus dipilah-pilih? Sebab jika memasukkan semua pengalaman serta pencapaian, nanti list-nya akan kepanjangan dan CV-nya bisa berlembar-lembar. Rekruter pun jadi nggak tahu, mana saja hal yang paling penting dan mana hal yang akan memberikan nilai tambah untukmu.
3. Jika sudah dipilih, kelompokkan dan susun sehingga enak dan logis dibaca.
Pengalaman organisasi, prestasi, pelatihan yang diikuti, kemampuan yang dimiliki ditulis sesuai kategori masing-masing. Jangan dicampur-aduk dan random. Misalnya, poin pertama kamu tulis pengalaman magang, poin kedua kamu memasukkan prestasi menang debat, dilanjutkan organisasi kampus yang diikuti, trus, prestasi lomba proposal bisnis. Jadi bingung membacanya.
Jika ada beberapa pengalaman/prestasi yang ingin disebutkan, urutkan berdasarkan waktunya. Biasanya sih, yang terbaru ditaruh paling atas.
4. Tuliskan dengan jelas mengenai pengalaman magang/kerja.
“Misalnya, magang di perusahaan A, posisinya A, tugasnya gimana dan achievement selama di sana bagaimana. Sebab jika hanya berupa list (tanpa penjelasan), pihak rekruter akan bingung; apakah pengalaman selama magang tersebut cocok dengan yang dibutuhkan perusahaan,” jelas Haikal, People & Culture Team Gojek, menjelaskan.
Hani, Senior Recruitment & Employee Branding Tokopedia juga mengemukakan hal serupa, “Di dalam CV, harus jelas pengalamannya apa aja, posisinya, job description, proyek yang sudah dilakukan, dan achievementnya (dari proyek tersebut). Tapi singkat saja.”
5. Pastikan tampilan CV mudah dibaca dan tidak heboh.
“Kami lebih menyukai (pelamar) yang layout CV-nya tidak ramai. Tampilannya jangan terlalu ‘artsy’, kecuali jika melamar di bidang desain. Make sure your CV is very simple, straightforward, dan pastikan kontak kamu tertera di sana,” jelas Oliza, Lead of Talent Process Improvement Bukalapak.
***
Yup, pastikan CV kamu hanya 1 atau maksimal 2 halaman, ya. Pilih informasi yang penting, menunjukkan kelebihanmu, dan nyambung dengan posisi dan bidang yang ingin kamu lamar.
Nah, bocoran dari HRD selengkapnya bisa kamu tonton di channel Youtube Rencanamu berikut ini.
0 Comments